MAKALAH STUDI TAFSIR TARBAWI
Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas individu mata kuliah Studi Tafsir Tarbawi yang diampu oleh Dosen Abdulloh Ma’sum Alh., M.Pd. I.
DISUSUN OLEH:
Rizki Muarifah
2015010239 - PAI 4C
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
Al-Qur’anul karim adalah mukjizat Islam yang kekal dan mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepadaRasulallah, Muhammad SAW untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang, serta membimbing mereka ke jalan yang lurus.
Secara garis besar ajaran Islam bisa dikelompokkan dalam dua kategori yaitu Hablum Minallah (hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan) dan Hablum Minannas (hubungan manusia dengan manusia). Allah menghendaki kedua hubungan tersebut seimbang walaupun hablumminannas lebih banyak di tekankan. Namun itu semua bukan berarti lebih mementingkan urusan kemasyarakatan, namun hal itu tidak lain karena hablumminannas lebih komplek dan lebih komprehensif.
Al – Qur’an juga mengatur adanya perkenalan, yang mana salah satu firman Nya dalam surat Al-Hujurot ayat 13 sudah jelas fungsi dari adanya perkenalan / Ta’aruf dari berbagai suku dan bangsa adalah saling mengenal, menyayangi. Makna yang terkandung tidak melenceng jauh agar kita menjunjung tinggi nilai toleransi, memahami dan menghargai perbedaan di muka bumi ini yang merupakan tanda-tanda dari Kekuasaan-Nya.
Rumusan Masalah
Apa Itu Perkenalan ?
Landasan ayat tentang perkenalan Menurut Al- Qur’an
Ayat-Ayat Qur’an Yang Menjelaskan Tentang Perkenalan
Hadist-Hadist Yang Berkenaan Dengan Perkenalan
Tujuan
Mengetahui Tentang Perkenalan
Mengetahui landasan ayat Perkenalan Menurut Al-Qur’an
Mengeratui Ayat-Ayat Yang Menjelaskan Tentang Perkenalan
Mengetahui Hadist-Hadist Yang Berkenaan Dengan Perkenalan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkenalan
Menurut bahasa Indonesia Perkenalan (Introduction) Adalah ungkapan/ekspresi yang digunakan untuk perkenalan atau memperkenalkan diri.
Secara bahasa, Ta’aruf bisa bermakna “berkenalan” atau saling mengenal. Seperti yang sudah ada dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurot ayat 13 yang berarti :
“Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal (ta’arofu) …” (QS. Al Hujurat: 13).
Kata li ta’aarafuu dalam ayat ini mengandug makna bahwa, aslinya tujuan dari semua ciptaan Allah itu adalah agar kita semua saling mengenalyang satu terhadap yang lain. Sehingga secara umum, ta’aruf bisa berarti saling mengenal. Dengan bahasa yang jelas ta’aruf adalah upaya sebagian orang untuk mengenal sebagian yang lain.
Jadi, kata ta’aruf itu mirip dengan makna ‘berkenalan’ dalam bahasa kita. Setiap kali kita berkenalan dengan seseorang, entah itu tetangga kita, orang baru atau sesama penumpang dalam sebuah kendaraan umum misalnya, dapat disebut sebagai ta’aruf. Ta’aruf jenis ini dianjurkan dengan siapa saja, terutama sekali dengan sesama muslim untuk mengikat hubungan persaudaraan.
Ta’aruf atau perkenalan yang dianjurkan dalam islam adalah dalam batas-batas yang tidak melanggar aturan islam itu sendiri.Kemudian dalam makna khusus proses pengenalan sesorang terhadap pria atau wanita yang akan dipilih sebagai pasangan hidup sering juga disebut sebagai ta’aruf.
B. Landasan Ayat Perkenalan menurut al Qur’an
Ayat Al Qur’an Yang Menjelaskan Tentang Perkenalan / Taaruf
Surah Al-hujurot ayat 13
بسم الله الرحن الرحيم
يَاءَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنَكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَاُنْثَى وَجَعَلْنَكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَا ئِلَ لِتَعَارَفُوْاج اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَاللهِ اَتْقَكُمْج اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ (13)
Artinya :“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”
Penjelasan makna dari lafadl تعروف
Yakni perkenalan yang mana benar-benar belum mengetahui sama sekali. Belum saling mengetahui satu sama lain, belum mengetahui latar belakang, seluk beluk dari orang yang akan kita kenal nantinya.
Pada ayat ini, jelas Alloh SWT menciptakan keanekaragaman dengan tujuan agar kita saling mengenal, menyayangi serta dapat menumbuhkan rasa toleransi atas keanekaragaman yang ada di bumi ini.
Jika kita telah melalui proses perkenalan yang baik, juga menimbulkan kesan yang menyenangkan tidak menutup kemungkinan proses perkenalan tadi akan berlanjut ke jenjang pertemana bahkan bisa juga sampai persahabatan.
Dalam memilih teman lebih-lebih sahabat, hendaknya kita juga mempertimbangkan manfaat dari pertemanan tersebut. Adakah manfaat kebaikan setelah mengenal dia, atau malah kita mendapat madhorot dari pertemanan kita.
Firman Alloh supaya kita mencari teman yang ada membawa kita ke jalan yang lebih di Ridhoi oleh Nya :
اَلْاءَخِلَّاءُ يَوْمَئِذِݦ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ اِلَّاَ الْمُتَّقِيْنَ
Yang artinya :“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.”
Jelas anjuran kita mencari teman yang membawa kemanfaatan terhadap kita adalah pada hari akhir nantipun mereka tetap akan menjadi teman kita. Apalagi jika teman tersebut jelas membawa dampak positif untuk kita, untuk kita supaya lebih dekat dengannya.
C. Ayat-Ayat Yang Menjelaskan Tentang Perkenalan
Berlandaskan firman Alloh SWT yang terdapat dalam Surat Al-Hujurot ayat 13 tentang Perkenalan, maka ayat-ayat berikutnya adalah ayat yang juga berkesinambungan dengan ayat di atas.
Ayat berikutnya adalah : surat Al Furqon 27-29
وَ يَوْمَ يَعَضُّ الظّاَلِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُوْلُ يَلَيْتَنِى اتَّخَذْ تُ مَعَ الرَّسُوْلِ سَبِيْلاً (27)
يَوَيْلَتَنِى لَمْ اَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيْلًا (28)
لَقَدْ اَضَلَّنِى عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ اِذْ جَاءَنِى قلى وَكَانَ الشَّيْطَانَ لِلْاءَنْسَانِ خُذُوْلًا (29)
Artinya :
27. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya[1064], seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul".
28. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan[1065] itu teman akrab(ku).
29. Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.
[1064] Menggigit tangan (jari) Maksudnya menyesali perbuatannya.
[1065]Yang dimaksud dengan si Fulan, ialah syaitan atau orang yang telah menyesatkannya di dunia.
D. Hadist-Hadist Tentang Pertemanan
a. Bagaimana memilih Teman ?
Syair dalam kitab Ta'lim Muta'alim
عَنِ الْمَرْءِ لَا تَسْءَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِيْنِهِ * فَاءِنَّ الْقَرِيْنَ بِالْمُقَارِنِ يَقْتَدِى
فَاءِنْ كَانَ ذَا شَرٍّ فَجَنِّبْهُ سُرْعَةً * وَاِنْ كَانَ ذَا خَيْرٍ فَقَارِنْهُ تَهْتَدِى
Yang berarti :Jangan bertanya siapakah dia ? cukup kau tahu oh itu temannya. Karena siapapun dia, mesti berwataq seperti temannya.
Bila kawannya durhaka, singkirlah dia serta merta. Bila bagus budinya rangkullah dia, Berbahagiallah !
Penjelasan :
Jika kita ingin mengetahui bagaimana seseorang itu, cukup bagi kita melihat siapa temannya. Karna tingkahlaku kita itu tidak jauh berbeda dengan teman sepermainan kita. Kemudian, jika kita telah mengetahui bagaimana teman itu kita harus bisa memilih dan memilah yang pantas untuk dijadikan teman. Apabila dia telah nyata-nyata durhaka, maka kita dianjurkan menjahuinya dan apabila bagus budi pekertinya, maka bersahabatlah dengannya. Karna ada kebahagiaan tersendiri nantinya.
b. Teman adalah cerminan kita
المؤمن مراءة (اخيه) المؤمن
Yang berarti :Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin.
Penjelasan :
Kalau seorang biasa berkumpul dengan seseorang yang hobinya berjudi, maka kurang lebih dia seperti itu juga. Begitu pula sebaliknya, kalau dia biasa berkumpul dengan orang yang rajin shalat berjamaah, maka kurang lebih dia seperti itu
Hadist di atas juga mempunyai makna yang tidak jauh berbeda dengan hadist :
اَلْمُسْلِىمُوْاَخُوالْمُسْلِمُ
Artinya :Muslim satu adalah saudara muslim yang lainnya
Penjelasan :
Berdasarkan hadis di atas, jelas hakikatnya sesama muslim itu adalah saudara,yang mana tidak perlu melihat latar belakang ras, suku dan budaya.
c. Manfaat dari saling menyayangi sahabat
اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمْ اَلرَّاحْمَنِ تَبَارَكَ وَ تَعَالىٰ اِرْحَمُوْا مَنْ فِى الْاَرْضِ يَرْحَمُكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
Artinya :Bahwasannya Orang Yang Saling Menyayangi, Alloh Yang Maha Asih Bakal Memberikan Keberkahan Dan Alloh Yang Maha Luhur. Jadi Saling Menyayangilah Kamu Dibumi Maka Makhluk Yang Ada Di Langitpun Akan Menyayangimu.
Penjelasan :
Esensi yang terkandung dalam hadis tersebut adalah dalam kehidupan didunia bahwasannya kita diperintahkan untuk saling menyayangi yangmana ketika kita saling menyayangi sesama makhluk dibumi, maka makhluk yang di langitpun akan menyayangi kita pula. Alloh yang maha asih serta maha luhur akan memberikan keberkahannya dalam segala urusan kita apabila kita sudah mau menyayangi sesama makhluknya.
d. Teman Yang Suka Menasehati Dalam Kebaikan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Artinya :Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri
Penjelasan :
Teman yang baik tentu tidak senang jika kawannya sendiri terjatuh dalam perbuatan dosa. Jika Anda memiliki teman, tetapi tidak pernah menegur dan tidak memperdulikan diri Anda ketika melakukan kesalahan, maka perlu dipertanyakan landasan persahabatan yang mengikat mereka berdua. Ia bukan seorang teman?
e. Manfaat pertemanan
وَاَمَّا فَضْلُ الْاُلْفَةِ فَالْاِفَادَةُ وَالتَّاوُنُ عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوى وَبِذَلِكَ تَسْتَفِيْدُ الْاَحْوَالِ وَتَعْتَدِلُ الْاُمُوْرِ
Artinya :Disebutkan bahwa keutamaan dari salimg menyayangi itu adalah memberikan faidah / manfaat dari saling menyayangi, dan selalu memberikan manfaat, yangmana bisa memberikan pertolongan kepada kita kepada kebagusan serta supada lebih taqwa kepada Alloh. Dan juga bisa menjadikan kita lebih baik dalam bertingkah laku serta bisa mempermudah urusan-urusan kita.
Penjelasan :
Dari hadist diatas dapat diketahui bahwa banyak manfaat atau faedah dari berteman yang saling menyayangi. Hal mudah yang didapat dari pertemanan adalah setidaknya kita bisa saling meminta pertolongan pada saat kita berada dalam posisi yang kurang mengenakkan, apalagi pasti teman kita akan memberikan pertolongannya kalau jelas-jelas perkara tersebut adalah suatu kebagusan. Bisa menjadi sebagai pengingat kita kepada Alloh SWT, setidaknya bisa mempermudah urusan-urusan kita yang mana kita perlu bantuan dalam penyelesaiannya.
BAB III
PENUTUP
Ta’aruf adalah proses saling mengenal antara seseorang dengan orang lain. Dengan maksud untuk bisa saling mengerti dan memahami. Manusia terlahir sebagai makhluk sosial, yang saling ketergantungan dengan manusia yang lain, manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia di pandangan Alloh semua sama hanya tingkat ketaqwaannya lah yang membedakannya.
Dalam suroh Al-Hujurot ayat 13 kita bisa mempelajari bahwa tujuan Alloh menciptakan manusia dari berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Mengenal bukti kebesaran Alloh yang Maha Mampu Menciptakan segala hal, termasuk menciptakan suku, budaya, adat istiadat, dan lain-lain di belahan bumi manapun yang mana itu pasti mempunyai karakteristik yang berbeda.
Kemudian ayat al Hujurot 13 juga memberikan pelajaran penting, bahwasannya manusia yang paling mulia di hadapan Alloh adalah orang yang paling bertaqwa. Berdasarkan arti tersebut dapat ditafsirkan bahwasanya kita tidak boleh mengasingkan diri kalangan umum, tidak boleh minder-mideran, karna yang paling mulia di Hadapannya adalah orang yang bertaqwa. Nilai pendidikan yang bisa di ambil dari surat Al-Hujurot ayat 13 adalah sebagai berikut :
Pendidikan Ta’aruf yaitu untuk saling mengenal antar manusia lintas budaya, geografis dan tidak diskriminatif
Nilai pendidikan untuk menjunjung tinggi kehormatan kaum muslimin, untuk tidak merendahkan satu sama lain. Dilarang saling mengolok-olok, mengejek, memanggil dengan gelar yang buruk, berbuat ghibah. Diperintahkan untuk saling menghormati satu sama lain.
Pendidikan Taubat, dalam ayat ini tersirat ma’na bahwa setelah kita berbuat dosa kita dianjurkan cepat-cepat bertaubat.
Pendidikan persamaan derajat, tersirat dari arti “yang paling mulia disisi Alloh adalah orang yang paling bertaqwa” mengisyaratkan persamaan derajat manusia dihadapan Alloh SWT sama.
Itulah beberapa nilai pendidikan yang bisa diambil dari sura Al-Hujurot ayat 13 yang bisa dijadikan pelajaran dalam beraktifitas sehari-hari.
Kemudian makna dari surat al – Furqon ayat 27-29 bisa ditafsirkan sebagai berikut :
Ayat 27. “Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya[1064], seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul".
Penyesalan yang hakiki adalah pada besok saat hari penghisaban, yang mana merupakan penyesalan pada saat masih hidup mengambil keputusan dijalan yang salah. Mereka menyadari betul bahwa mengikuti perintah Rosul adalah suatu kebenaran.
Ayat 28. “Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan[1065] itu teman akrab(ku).”
Lagi-lagi penyesalan terjadi, ayat diatas menunjukan penyesalan dalam memilih teman. Pada hari penghisaban manusia menyadari bahwa si fulan telah menyesatkannya dari jalan yang benar, jalan yang di Ridhoi Alloh. Si fulan disini adalah syaitan atau orang telah menyesatkannya di dunia.
Ayat 29. “Sesungguhnya Dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.”
Dalam memilih teman hendaklah benar-benar diperhatikan, dapatkan kita mendapat kemanfaatan dari perteman tersebut atau malah mendapat kemadhorotan dari pertemana tersebut. Karna sejatinya teman juga mempengaruhi gaya hidup kita, tingkah laku kita, dan keseharian kita. Maka dari itu pilihlah teman yang benar-benar menginspirasi kita menuju kebaikan dunia lebih-lebih kebaikan akhirat.
Dan di maksudkan syaitan juga termasuk syaitan-syaitan bentuk nyata seperti halnya teman yang tidak membawa manfaat di kehidupan kita, teman yang selalu mengajak kita ke jalan yang tidak diRidhoi oleh Alloh, seperti halnya teman yang mengajak kita mabuk-mabukkan, bermain judi, dan hal lain yang jelas diharamkan oleh Alloh. Padahal mereka sadar bahwa Alqur’an adalah teman yang memberikan kemanfaatan.
Demikian sedikit coretan saya, semoga bisa ada manfaatnya bagi pembaca kelak. Saya menyadari betul bahwasannya apa yang saya tulis pastilah ada banyak kesalahan karna dari kebodohan dan keterbatasan saya. Dan kalaupun ada kemanfaatan, semata-mata itu datangnya dari Alloh SWT.
Sekian terima kasih.
Penulis, 16 Mei 2017
Rizki Muarifah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar