TUGAS
TAFSIR TARBAWI
(sabar)
Tugas ini disusun guna melengkapi tagas Mata Kuliah Tafsir Tarbawi
Dosen Pengampu :pabak Abdullah Maksum
Disusun Oleh :
Abdur Rohman Wahid (2015010220)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2017
I.
BAB
I
II.
III.
PEMBAHASAN
IV.
A.
Pengertian
Sabar
Kata
sabar berasal dari bahasa Arab, bukan dari bahasa Jawa, yang artinya walaupun
ada halangan dan rintangan apapun, seseorang tetap melakukan perintah dan
menjauhi larangan Allah SWT., karena itu bukan budaya kita yang sering menyebut
sabar untuk seseorang yang mengalah tidaklah benar. Misalnya, ada orang
ditampar oleh orang lain, lalu diam saja, ini namanya Hilmu (murahan
hati), bukan sabar. Sabar itu bukan hal keberanian, seperti dalam peribahasa ash-shabru
syaja’ah (sabar adalah keberanian). Hilmu adalah
antonim dari ghadab (marah). Orang yang tidak mempunyai sifat
pemarah disebut Halim.
Menurut
Imam al-Ghazali, sabar merupakan ciri khas manusia, binatang dan malaikat tidak
memerlukan sifat sabar. Binatang tidak memerlukan sifat sabar karena binatang
diciptakan tunduk sepenuhnya kepada hawa nafsu, bahkan hawa nafsu itulah
satu-satunya yang mendorong binatang untuk bergerak atau diam. Binatang juga
tidak memiliki kekuatan untuk menolak hawa nafsunya. Sedangkan malaikat, tidak
memerlukan sifat sabar karena memang tidak ada hawa nafsu yang harus
dihadapinya. Malaikat selalu cenderung kepada kesucian, sehingga tidak
diperlukan sifat sabar untuk memelihara dan mempertahankan kesuciannya itu.
Ketahuilah
ilmu sabar adalah membenarkan berita dari Allah SWT. tentang
permusuhan yang dikobarkan oleh nafsu, setan dan syahwat terhadap akal,
makrifat dan malaikat yang suka memberi ilham kebaikan. Pertempuran diantara
mereka terus berjalan. Orang yang mampu menundukkan tentara setan dan menolong
pasukan Allah SWT. akan dimasukkan surga-Nya. Sabar merupakan kewajiban,
karena ia merupakan bagian dari iman kepada Allah SWT.
Jadi
kita sebagai orang muslim hendaklah kita selalu ingat dengan Allah SWT. Agar
diri kita mampu mengeker/menjaga hawa nafsu untuk melaksanakan keburukan atau
keinginan yang berlebihan.
B.
Ayat
Al-qur’an yang membahasa tenatng kesabaran.
Telah di jelaskan dalam firman Allah Ta’ala/ Al-qur’an suroh
Al-Imraan ayat 200 yang berbunyi :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Aali ‘Imraan:200)
C.
.Ayat yang masih ada kaitanya
dengan surah di atas
a.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَ نَّكُمْ بِشَيْ ءٍ مِنَ اْلخَوْفِ
وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ والامْوَالِ وَالْآلنْفُسِ وَالثَمَرَاتِ وَبَشِّرِ
الصَابِرِيْنَ
Artinya :“Dan sungguh akan
kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekuragan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar”. (Al-Baqoroh:155)
b.
Dan Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“
Artinya : “sesyngguhnya hanya
orang yang bersabar iang dicukupkanPahala mereka tanpa batas” (Az-zumar:10)
c.
Dan Allah Ta’ala berfirman:
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الأُمُورِ
Artinya
:“Tetapi orang yang bersabar dan mema`afkan sesungguhnya (perbuatan) yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syuuraa:43)
D.
Hadits Nabi Muhammad SAW. Yang
mnerangkan bahwah hidup itu haruslah bersabar.
1.
Hadis
pertama
وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :مَرًّ
النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى امْرَأَةٍ تَبْكِى
عِنْدَ قَبْرٍ, فَقَالَ :اتَّقِى اللهَ وَاصْبِرِى فَقَالَتْ :إِلَيْكَ عَنِّى
.فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيْبَتِى وَلَمْ تَعْرِفْهُ, فَقِيْلَ لَهَا :إِنَّهُ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَتْ بَابً النَّبِيِّ
فَلَمْ تَجِدْعِنْدَهُ بَوَّابِيْنَ, فَقَالَتْ: لَمْ أَعْرِفْكَ, فَقَالَ : إِنَّمَا
الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَتِ الْأُولَى. متفق عليه. وَفِى رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ:
تَبْكِى عَلَى صَبِيِّ لَهَا
Artinya: “Dari
Anas, ia berkata: “Sewaktu Nabi SAW. menjumpai seseorang wanita
sedang menangis di atas kubur, maka beliau bersabda:
“Bertakwalah
kepada Allah SWT. dan bersabarlah” wanita itu berkata: “pergilah dari
sini karena sesungguhnya engkau tidak tertimpa musibah sebagaimana yang
aku alami” wanita itu tidak tahu bahwa yang berkata adalah Nabi
SAW. Kemudian ada seseorang yang memberitahukan kalau itu adalah Nabi SAW.
Maka wanita itu segera datang ke rumah beliau, dan ia tidak menjumpai para
penjaga pintu, sehingga dengan mudah ia masukinya kemudian ia berkata: ”saya
tidak tahu kalau yang berkata tadi adalah engkau.” Maka Nabi SAW.bersabda
: ”sesungguhnya sabar itu hanyalah pada hari pertama dari musibah itu”. (
HR.Bukhari dan Muslim ).
2.
Hadis
kedua
عَجَبَا لِاَمْرِالْمُؤْمِنْ اِنَّ أَمْرَهُ كُلُّهُ لَهُ
خَيْرَوَلْيْرٌوَلَيْسَ ذَلِكَ لِآحَدِاِلآّلِلْمُؤْمِنِ: أِنَّ اَصَابَتْهُ سَرَّاءُ
شَكَرَ فَكَانَ خَيْرَانَهُ،وَأِنْ اَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرَنَهُ.
Artinya: “Sangat menakjubkan semua urusan orang yang beriman,
sesungguhnya segala urusannya itu sangat baik baginya, dan hal itu tidak
dimiliki oleh seorangpun, kecuali orang yang beriman. Apabila ia mendapatkan
kesenangan ia bersyukur, maka yang demikian itu sangat baik dan apabila ia
tertimpa kesusahan ia sabar, maka yang
demikian itu sangat baik baginya“. (HR. Muslim)
3.
Hadits
ketiga
وَمَنْ يَتَصَبَّرُهُ يَصَبَّرْهُ اللهُ، وماأَعْتِيَ
أَحَدًعَطَاءً خَيْرَاوَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ
Artinya: “Barangsiapa yang sabar akan disabarkan Allah, dan
tidak ada pemberian Allah yang paling luas dan lebih baik daripada kesabaran“.
(HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Malik dan
Ad-Darimi)
4.
Hadits
keempat
V.
VI.
الصَّبْرُ
ثَلَاثَهٌ :فَصَبْرُ عَلَى المُصِيْبَةِ. وَصَبْرُعَلىَ الطَّاعَةِ, وَصَبْرُ عَنْ
المَعْصِيَةِ, فَمِنْ صَبَرَعَلىَ المُصِيْبَةِحَتَّى يَرُدَّهَابِحُسْنِ
عَزَائِهِ كَتَبَ الله نَهُ ثَلاَثَمِا نَةِ دَرَجَةَ, مَابَيْنَ الدَرَجِةِ
كَمَايَسْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ,وَمَنْ صَبَرَعَلَى الطَّاعَةِ كَتَبَالله
لَهُ سِتَّ مَائَةِ دَرَجَةَ, مَابَيْنَ الدَّرَجَةِكَمَا بَيْنَ ئَخُوْمُ
اَلأَرَضَيْنِ أِنَى مُنْتَهَى العَرْشِ مرٌنَيْنِ
Artinya: “Sabar itu ada tiga yaitu sabar
dalam musibah, sabar dalam taat, dan sabar dalam menjauhi maksiat. Barangsiapa
bersabar dalam musibah sehingga dikembalikannya dalam keadaan baik atas apa
yang menimpa dirinya (ia ridho atas bala’ yang diberikan-Nya), maka Allah akan
menulis baginya 300 derajat yang tiap-tiap derajat jaraknya antara langit
dengan bumi. Dan barangsiapa bersabar dalam melaksanakan taat, maka Allah akan
menuliskannya 600 derajat, tiap dua derajat jaraknya antara langit dunia dengan
Sidratul Muntaha. Dan barangsiapa yang bersabar dalam menjauhi maksiat, maka
Allah tulis baginya 900 derajat yang jarak dua derajatnya seperti ‘Arasy dua
kali“. (HR. Abu Dunya dan Abu Syaikh)
BAB II
Pengembangan Ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits
A. Pengembanga Ayat Al-Qur’an
a) Ayat utama /QS. Ali ‘imraan:200
Jadi pada ayat ini orang beriman untuk
meneguhkan kesabaranya akan adanya
musiba,menghindari maksiat karena kesabaran adalah suatu senjata/tameng untuk
mengalahkan musuh atau sebagai kekuatan untuk memerangi segala coabaan, maksiat
dan takutlah kebada Allah SWT. Supaya orang beriman bisa merebut kebahagiaan di
surga dan menjauhkan dirinya dari neraka.
b) Ayat pedukung
1. (QS. Al-Baqoroh : 155)
Alloh SWT telah memberitakan kepada umat manusia untuk menjalani
kehidupan di duniahendaklah sabaran, karena dalam perjalanan hidup di duni
Alloh akan memberikan suatu cobaan seperti adanya ketakutan,kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan apabila manusia tidak bersabar maka
dalam menjlani hidup didunia yang penuh cobaan dan musibah akan mengalami suatu
kendala yang sangat berat dalam diri manusia dan kesabaran adalah pelindung dar
segala ujian dan cobaan. Dan manusia dianjurkan untuk membawa kabar gembira
kepada orang yang bersabar akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di aherat
2. (QS. Az-Zumar:10)
Telah diberitakan kepada orang yang bertakwa haruslah
memilikisifat sabar atau orang yang memiliki kelapangan dada dalam menghadapi
lika-liku kehidupan didunia, karena manusia yang memilki sifat sabar dan sifat
sabar itu tidak ada batasanny, dan Allah akan memberikan ganjaran/ pahala yang tiada
batasnya.
3. (QS. Asy-Syuuraa:43)
Manusia diwajibkan untuk bersabar atas
kezaliman/keburukan yang dialami dalam kehidupannya, karena kesabaran megandung
sifat pemaaf, dan maafkanlah orang yang berbuat kezaliman/keburukan terhadap
diri kita dan dari kesabaran kita manusia tidak membela dirinya atau tidak membalas
prilaku tersebut selama kezaliman/keburukan tidak menyebabkan kerusakan di
bumi. Karena prilaku sabar dan pemaaf perbuatan yang harus di lakukan dslsm
menjalani kehidupan didunia.
B. Penjabaran Hadts Nabi Muhammad SAW.
a. Hadits pertama
Jadi dalam hadis ini di jelaskan bahwa dalam kehidupan
ini apa bila ada salah satu keluarga atau kerabat yang meninggal dunia maka
orang yang di tinggal haruslah bersabar, karena kesabaran itu bisa menjadikan
kita lebih dekat kepada Allah SWT. Dan apa bila kita dalam menjalani kehidupan
ini tidak bersabar maka akan menjadikan hidup ini tidaklah tenang.
b.
Hadits
ke-2
Dalam
hadits ini seseorang yang memiliki kesabaran maka dalam menerima kesenangan
maka orang tersebut akan bersyukur kpada alloh dan apabila irang tersebut tidak
memiliki kesabaran maka orang terebut akan mendatangkan kekufuran atas nikmat
yang diberikan oleh Alloh SWT. Karena kesabaran itu adalah cermin dari semua
kebaikan dlam kehidupan ini.
c.
Hadits
ke-3
Apa
bila seseorang yang bersabar maka Alloh SWT akan memberikan kesabaran yang
lebih kepada orang tersebut, dan nikmat dari Allah SWT yang paling luas adalah
kesabaran karen kesabaran itu sebagai cermin kehidupan yang seperti dijelaskan
pada hadis ke-dua/diatas.
d. Hadits ke- 4
“Sabar itu ada tiga yaitu sabar dalam musibah, sabar
dalam taat, dan sabar dalam menjauhi maksiat. Barangsiapa bersabar dalam
musibah sehingga dikembalikannya dalam keadaan baik atas apa yang menimpa
dirinya (ia ridho atas bala’ yang diberikan-Nya), maka Allah akan menulis
baginya 300 derajat yang tiap-tiap derajat jaraknya antara langit dengan bumi.
Dan barangsiapa bersabar dalam melaksanakan taat, maka Allah akan menuliskannya
600 derajat, tiap dua derajat jaraknya antara langit dunia dengan Sidratul
Muntaha. Dan barangsiapa yang bersabar dalam menjauhi maksiat, maka Allah tulis
baginya 900 derajat yang jarak dua derajatnya seperti ‘Arasy dua kali“. (HR.
Abu Dunya dan Abu Syaikh)
KESIMPULAN
Dalam kehidupan khususnya di dunia manusia
haruslah memiliki sifat sabar, dalam hal ini sehinggamanusia bisa mecegah hawa
nafsu yang, kedzoliman, maksiat, kemungkaran dan sabar disebabkan
keluarga/saudara meninggal dunia. karena sabar adalah salah
satu sifat hati yang menjadi cermin dari semua sifat kebaikan dalam hati
manusia. Dan dengan kesabaran manusia bisa meningkatkan ketakwaan kepada Allah
SWT. Sealain itu manusia bisa merasakan nikmat yang di berikan dari Allah SWT.
Dengan bersukur dan sifat sabar juga menjauhkan manusia pada sifat kekufuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar