Selasa, 09 Mei 2017

Tugas Tafsif Tarbawi by Abdur Rohman Wahid



TUGAS
TAFSIR TARBAWI
(sabar)

Tugas ini disusun guna melengkapi tagas Mata Kuliah Tafsir Tarbawi
Dosen Pengampu :pabak Abdullah Maksum



Disusun Oleh :

Abdur Rohman Wahid (2015010220)



FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2017



















I.                    BAB I
II.                   
III.                PEMBAHASAN
IV.                 

A.        Pengertian Sabar

Kata sabar berasal dari bahasa Arab, bukan dari bahasa Jawa, yang artinya walaupun ada halangan dan rintangan apapun, seseorang tetap melakukan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT., karena itu bukan budaya kita yang sering menyebut sabar untuk seseorang yang mengalah tidaklah benar. Misalnya, ada orang ditampar oleh orang lain, lalu diam saja, ini namanya Hilmu (murahan hati), bukan sabar. Sabar itu bukan hal keberanian, seperti dalam peribahasa ash-shabru syaja’ah (sabar adalah keberanian). Hilmu adalah antonim dari ghadab (marah). Orang yang tidak mempunyai sifat pemarah disebut Halim.

Menurut Imam al-Ghazali, sabar merupakan ciri khas manusia, binatang dan malaikat tidak memerlukan sifat sabar. Binatang tidak memerlukan sifat sabar karena binatang diciptakan tunduk sepenuhnya kepada hawa nafsu, bahkan hawa nafsu itulah satu-satunya yang mendorong binatang untuk bergerak atau diam. Binatang juga tidak memiliki kekuatan untuk menolak hawa nafsunya. Sedangkan malaikat, tidak memerlukan sifat sabar karena memang tidak ada hawa nafsu yang harus dihadapinya. Malaikat selalu cenderung kepada kesucian, sehingga tidak diperlukan sifat sabar untuk memelihara dan mempertahankan kesuciannya itu.

Ketahuilah ilmu sabar adalah membenarkan berita dari Allah SWT. tentang permusuhan yang dikobarkan oleh nafsu, setan dan syahwat terhadap akal, makrifat dan malaikat yang suka memberi ilham kebaikan. Pertempuran diantara mereka terus berjalan. Orang yang mampu menundukkan tentara setan dan menolong pasukan Allah SWT. akan dimasukkan surga-Nya. Sabar merupakan kewajiban, karena ia merupakan bagian dari iman kepada Allah SWT.
Jadi kita sebagai orang muslim hendaklah kita selalu ingat dengan Allah SWT. Agar diri kita mampu mengeker/menjaga hawa nafsu untuk melaksanakan keburukan atau keinginan yang berlebihan.

B.         Ayat Al-qur’an yang membahasa tenatng kesabaran.

Telah di jelaskan dalam firman Allah Ta’ala/ Al-qur’an suroh Al-Imraan ayat 200 yang berbunyi :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negeri kalian) dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian beruntung.” (Aali ‘Imraan:200)

C.         .Ayat yang masih ada kaitanya dengan surah di atas

a.       Allah Ta’ala berfirman:
وَلَنَبْلُوَ نَّكُمْ بِشَيْ ءٍ مِنَ اْلخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ والامْوَالِ وَالْآلنْفُسِ وَالثَمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَابِرِيْنَ

Artinya :“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekuragan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (Al-Baqoroh:155)

b.      Dan Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya : “sesyngguhnya hanya orang yang bersabar iang dicukupkanPahala mereka tanpa batas” (Az-zumar:10)

c.       Dan Allah Ta’ala berfirman:

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الأُمُورِ

Artinya :“Tetapi orang yang bersabar dan mema`afkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.” (Asy-Syuuraa:43)




D.        Hadits Nabi Muhammad SAW. Yang mnerangkan bahwah hidup itu haruslah bersabar.

1.      Hadis pertama


وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :مَرًّ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى امْرَأَةٍ تَبْكِى عِنْدَ قَبْرٍ, فَقَالَ :اتَّقِى اللهَ وَاصْبِرِى فَقَالَتْ :إِلَيْكَ عَنِّى .فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيْبَتِى وَلَمْ تَعْرِفْهُ, فَقِيْلَ لَهَا :إِنَّهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَأَتَتْ بَابً النَّبِيِّ فَلَمْ تَجِدْعِنْدَهُ بَوَّابِيْنَ, فَقَالَتْ: لَمْ أَعْرِفْكَ, فَقَالَ : إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَتِ الْأُولَى. متفق عليه. وَفِى رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ: تَبْكِى عَلَى صَبِيِّ لَهَا
Artinya: “Dari Anas, ia berkata: “Sewaktu Nabi SAW. menjumpai seseorang wanita sedang menangis di atas kubur, maka beliau bersabda:
“Bertakwalah kepada Allah SWT. dan bersabarlah” wanita itu berkata: “pergilah dari sini karena sesungguhnya engkau tidak tertimpa musibah sebagaimana yang aku alami”  wanita itu tidak tahu bahwa yang berkata adalah Nabi SAW. Kemudian ada seseorang yang memberitahukan kalau itu adalah Nabi SAW. Maka wanita itu segera datang ke rumah beliau, dan ia tidak menjumpai para penjaga pintu, sehingga dengan mudah ia masukinya kemudian ia berkata: ”saya tidak tahu kalau yang berkata tadi adalah engkau.” Maka Nabi SAW.bersabda :  ”sesungguhnya sabar itu hanyalah pada hari pertama dari musibah itu”. ( HR.Bukhari dan Muslim ).



2.      Hadis kedua

عَجَبَا لِاَمْرِالْمُؤْمِنْ اِنَّ أَمْرَهُ كُلُّهُ لَهُ خَيْرَوَلْيْرٌوَلَيْسَ ذَلِكَ لِآحَدِاِلآّلِلْمُؤْمِنِ: أِنَّ اَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرَانَهُ،وَأِنْ اَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرَنَهُ.

Artinya: “Sangat menakjubkan semua urusan orang yang beriman, sesungguhnya segala urusannya itu sangat baik baginya, dan hal itu tidak dimiliki oleh seorangpun, kecuali orang yang beriman. Apabila ia mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka yang demikian itu sangat baik dan apabila ia tertimpa kesusahan ia  sabar, maka yang demikian itu sangat baik baginya“. (HR. Muslim)

3.      Hadits ketiga

وَمَنْ يَتَصَبَّرُهُ يَصَبَّرْهُ اللهُ، وماأَعْتِيَ أَحَدًعَطَاءً خَيْرَاوَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ

Artinya: “Barangsiapa yang sabar akan disabarkan Allah, dan tidak ada pemberian Allah yang paling luas dan lebih baik daripada kesabaran“. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Malik dan Ad-Darimi)



4.      Hadits keempat
V.                   
VI.              الصَّبْرُ ثَلَاثَهٌ :فَصَبْرُ عَلَى المُصِيْبَةِ. وَصَبْرُعَلىَ الطَّاعَةِ, وَصَبْرُ عَنْ المَعْصِيَةِ, فَمِنْ صَبَرَعَلىَ المُصِيْبَةِحَتَّى يَرُدَّهَابِحُسْنِ عَزَائِهِ كَتَبَ الله نَهُ ثَلاَثَمِا نَةِ دَرَجَةَ, مَابَيْنَ الدَرَجِةِ كَمَايَسْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ,وَمَنْ صَبَرَعَلَى الطَّاعَةِ كَتَبَالله لَهُ سِتَّ مَائَةِ دَرَجَةَ, مَابَيْنَ الدَّرَجَةِكَمَا بَيْنَ ئَخُوْمُ اَلأَرَضَيْنِ أِنَى مُنْتَهَى العَرْشِ مرٌنَيْنِ

Artinya: “Sabar itu ada tiga yaitu sabar dalam musibah, sabar dalam taat, dan sabar dalam menjauhi maksiat. Barangsiapa bersabar dalam musibah sehingga dikembalikannya dalam keadaan baik atas apa yang menimpa dirinya (ia ridho atas bala’ yang diberikan-Nya), maka Allah akan menulis baginya 300 derajat yang tiap-tiap derajat jaraknya antara langit dengan bumi. Dan barangsiapa bersabar dalam melaksanakan taat, maka Allah akan menuliskannya 600 derajat, tiap dua derajat jaraknya antara langit dunia dengan Sidratul Muntaha. Dan barangsiapa yang bersabar dalam menjauhi maksiat, maka Allah tulis baginya 900 derajat yang jarak dua derajatnya seperti ‘Arasy dua kali“. (HR. Abu Dunya dan Abu Syaikh)







BAB II
Pengembangan Ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits

A.    Pengembanga Ayat Al-Qur’an

a)      Ayat utama /QS. Ali ‘imraan:200
Jadi pada ayat ini orang beriman untuk meneguhkan kesabaranya  akan adanya musiba,menghindari maksiat karena kesabaran adalah suatu senjata/tameng untuk mengalahkan musuh atau sebagai kekuatan untuk memerangi segala coabaan, maksiat dan takutlah kebada Allah SWT. Supaya orang beriman bisa merebut kebahagiaan di surga dan menjauhkan dirinya dari neraka.

b)      Ayat pedukung

1.      (QS. Al-Baqoroh : 155)
Alloh SWT telah memberitakan kepada umat manusia untuk menjalani kehidupan di duniahendaklah sabaran, karena dalam perjalanan hidup di duni Alloh akan memberikan suatu cobaan seperti adanya ketakutan,kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan apabila manusia tidak bersabar maka dalam menjlani hidup didunia yang penuh cobaan dan musibah akan mengalami suatu kendala yang sangat berat dalam diri manusia dan kesabaran adalah pelindung dar segala ujian dan cobaan. Dan manusia dianjurkan untuk membawa kabar gembira kepada orang yang bersabar akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di aherat
2.      (QS. Az-Zumar:10)

Telah diberitakan kepada orang yang bertakwa haruslah memilikisifat sabar atau orang yang memiliki kelapangan dada dalam menghadapi lika-liku kehidupan didunia, karena manusia yang memilki sifat sabar dan sifat sabar itu tidak ada batasanny, dan Allah akan memberikan ganjaran/ pahala yang tiada batasnya.

3.      (QS. Asy-Syuuraa:43)

Manusia diwajibkan untuk bersabar atas kezaliman/keburukan yang dialami dalam kehidupannya, karena kesabaran megandung sifat pemaaf, dan maafkanlah orang yang berbuat kezaliman/keburukan terhadap diri kita dan dari kesabaran kita manusia tidak membela dirinya atau tidak membalas prilaku tersebut selama kezaliman/keburukan tidak menyebabkan kerusakan di bumi. Karena prilaku sabar dan pemaaf perbuatan yang harus di lakukan dslsm menjalani kehidupan didunia.

B.     Penjabaran Hadts Nabi Muhammad SAW.

a.       Hadits pertama
Jadi dalam hadis ini di jelaskan bahwa dalam kehidupan ini apa bila ada salah satu keluarga atau kerabat yang meninggal dunia maka orang yang di tinggal haruslah bersabar, karena kesabaran itu bisa menjadikan kita lebih dekat kepada Allah SWT. Dan apa bila kita dalam menjalani kehidupan ini tidak bersabar maka akan menjadikan hidup ini tidaklah tenang.
b.      Hadits ke-2
Dalam hadits ini seseorang yang memiliki kesabaran maka dalam menerima kesenangan maka orang tersebut akan bersyukur kpada alloh dan apabila irang tersebut tidak memiliki kesabaran maka orang terebut akan mendatangkan kekufuran atas nikmat yang diberikan oleh Alloh SWT. Karena kesabaran itu adalah cermin dari semua kebaikan dlam kehidupan ini.
c.       Hadits ke-3
Apa bila seseorang yang bersabar maka Alloh SWT akan memberikan kesabaran yang lebih kepada orang tersebut, dan nikmat dari Allah SWT yang paling luas adalah kesabaran karen kesabaran itu sebagai cermin kehidupan yang seperti dijelaskan pada hadis ke-dua/diatas.
d.      Hadits ke- 4

“Sabar itu ada tiga yaitu sabar dalam musibah, sabar dalam taat, dan sabar dalam menjauhi maksiat. Barangsiapa bersabar dalam musibah sehingga dikembalikannya dalam keadaan baik atas apa yang menimpa dirinya (ia ridho atas bala’ yang diberikan-Nya), maka Allah akan menulis baginya 300 derajat yang tiap-tiap derajat jaraknya antara langit dengan bumi. Dan barangsiapa bersabar dalam melaksanakan taat, maka Allah akan menuliskannya 600 derajat, tiap dua derajat jaraknya antara langit dunia dengan Sidratul Muntaha. Dan barangsiapa yang bersabar dalam menjauhi maksiat, maka Allah tulis baginya 900 derajat yang jarak dua derajatnya seperti ‘Arasy dua kali“. (HR. Abu Dunya dan Abu Syaikh)






KESIMPULAN

Dalam kehidupan khususnya di dunia manusia haruslah memiliki sifat sabar, dalam hal ini sehinggamanusia bisa mecegah hawa nafsu yang, kedzoliman, maksiat, kemungkaran dan sabar disebabkan keluarga/saudara meninggal dunia. karena sabar adalah salah satu sifat hati yang menjadi cermin dari semua sifat kebaikan dalam hati manusia. Dan dengan kesabaran manusia bisa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Sealain itu manusia bisa merasakan nikmat yang di berikan dari Allah SWT. Dengan bersukur dan sifat sabar juga menjauhkan manusia pada sifat kekufuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar