Ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis tergesa-gesa
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
matakuliah tafsir tarbawi
Dosen mengampu : Bapak Abdul Ma’sum,
Alh. S.Pd.I
Disusun oleh
RiniTriani(1015010188)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
(FITK) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA
TENGAH
DI WONOSOBO
2017
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمٰنْ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih
lagi maha penyayang.
Saya megawali dengan bismilah karena, saya
ingin mendapatkan ridho Allah SWT agar kegiatan yang baik ini di catat sebagai
amalan saya dalam menuntut ilmu, semoga ilmu yang saya dapatkan manfaat dan
bisa menjadi ladang pahala dan bisa menjadi bekal untuk hidup di tengah-tengah
masyarakat kelah.
Dan dengan membaca basmalah semoga Allah selalu
menyertai langkah saya dan tetep dalam lindungan dan rahmat-NYA. Amin
A.
Ayat-Ayat tergesa-gesa
Tergesa-gesa tercatat dalam Al-Qur’an cukup
banyak diantaranya surat An-Nisa’, Ibrahim, Al-Isra’, Maryam, Taha, Al-Anbiya
dan As-Saffat, tetepi disini saya hanya mengankat beberapa surat. Tergesa-gesa
adalah sifat yang mana kita sangat sulit untuk menghindarinya karena mungkun
saya sangat akrab dengan sifat yang satu ini, maka dari itu saya mengankat
judul tergesa-gesa.
Dalam surat
Al-Anbiya’ Allah berfirman yaitu: (Makkiyah)
حُلِقَ
الْإِنْسَانُ مِنْ عَجَلٍ ۚ سَأُرِيكُمْ آيَاتِي فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ(37)
Manusia
telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepada
kalian tanda-tanda (azab-Ku), Oleh karena itu, janganlah kalian minta kepada-Ku
untuk mendatangkannya dengan segera! (al-Anbiya’/21:37)
Tafsir ayat:
Jadi
Allah menciptakan manusia itu (bertabiat) tergesa-gesa untuk mendapatkan atau
mengerjakan sesuatu. Maka wajar jika perbuatan kurang baik ini akrab dengan
kita. mempunyai ego tergesa-gesa untuk mencapai sesuatu yang baik maupun tidak
baik, tergantung dengan diri kita sendiri bagaimana mengendalikan sifat
tergesa-gesa tersebut, jika ingin selmat dri azab Allah maka sebisa mungkin
manusia tersebut mengendalikan sifat tergesa-gesa tersebut.
Allah juga
berfirman dalam surat Al-Isra’ Ayat 11 (Makkiyah)
وَيَدْ عُالْاِ نْسَانُ بِا لشَّرِّ دُ عَآءَهٗبِالْخَيْرِ
ۗ وَكَانَ
الْإِنْسَانُ عَجُولًا(11)
Dan manusia seringkali berdo’a untuk kejahatan sebagaimana (biasanya)
dia berdo’a untuk kebaikan, dan memang bersifat tergesa-gesa. (al-Isra’/17:11)
Maksud
dari Ayat diatas adalah manusia tergesa-gesa dalam ingin mencapai (terkabulnya)
sebuah do’a, baik do’a dalam hal kebaikan ataupun dalam hal kejelekan
sekalipun, padahal Allah tidak menyukai sifat tergesa-gesa, maka manusia dalam
berdo’a itu harus istiqomah dan sabar. Tidak boleh su’uzon kepada Allah SWT.
Dan Allah
berfirman juga dalam surat Taha ayat 114 (makkiyah)
فَتَعٰلَى اللهُ الْمَلِلكُ الْحَقُّ ۚ وَلَا تَعْجَلْ
بِالْقُلْ بِالْقُرْاٰنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّقْضٰٓ اِلَيْكَ وَحْيُهٗ ۖ وَقُلْ رَّبِّ زِذْنِيْ عِلْمًا (114)
Maka maha tinggi Allah, raja yang sebenar-benarnya. Dan
janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an sebelum selesai
diwahyukan kepadamu, dan katakanllah, “ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”
Maksud dari ayat diatas adalah Rosull pun di larang
tergesa-gesa dalam menyampaikan wahyu kepada umatnya sebelum wahyu yang
diturunkan itu selsai, karena jika rosull menyampaikannya dengan tergesa-gesa
maka itu malah akan membuat celaka bagi umatnya, karena ada sebagian Ayat
Al-Qur’an yang berkesinambungan dalam kandungan maknainya (membutuhkan ayat
lain), maka Allah disini melarang rosull untuk memiliki sifat tergesa-gesa.
B.
Hadis
tergesa-gesa
Rasûlullâh
SAW bersabda :
التَّأَنِّي مِنَ اللهِ،
وَالْعَجَلَةُ مِنَ الشَّيْطَانِ
Sifat tergesa-gesa/ketenangan
datangnya dari Allâh, sedangkan tergesa-gesa datangnya dari setan.
Rasûlullâh
SAW bersabda :
اِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ عَلَى
الطَّعَامِ فَلَا يَعْجَلْ حَتَّى يَقْضِيَ حَاجَتَهُ مِنْهُ وَإِنْ أُقِيمَتْ
الصَّلَاةُ
Jika
seorang dari kalian sedang makan, maka jangan tergesa-gesa sampai dia
menuntaskan makannya, meskipun iqamah telah dikumandangkan.
Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا ثُوِّبَ لِلصَّلَاةِ فَلَا
تَأْتُوهَا وَأَنْتُمْ تَسْعَوْنَ وَأْتُوهَا وَعَلَيْكُمْ السَّكِينَةُ, فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا
فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا,
فَإِنَّ
أَحَدَكُمْ إِذَا كَانَ يَعْمِدُ إِلَى الصَّلَاةِ فَهُوَ فِي صَلَاةٍ
Jika telah
dikumandangkan iqâmah shalat, jangankan kalian mendatanginya dengan berlari,
tetapi datangilah dengan tenang. Gerakan apa yang kalian dapatkan, maka
shalat-lah (mengikuti gerakan itu). Apabila ada gerakan yang terlewat, maka
sempurnakanlah. Sesungguhnya seorang dari kalian jika dia bermaksud untuk
shalat, maka sesungguhnya dia dalam keadaan shalat.
Di dalam
kaidah fiqhiyah disebutkan satu kaidah berikut :
مَنْ اسْتَعْجَلَ شَيْئًا قَبْلَ
أَوَانِهِ عُوقِبَ بِحِرْمَانِهِ
Barang
siapa yang tergesa-gesa untuk mendapatkan sesuatu sebelum waktunya, maka dia
akan dihukum dengan keharamannya (tidak mendapatkannya).
Di dalam
kaidah fiqhiyah disebutkan satu kaidah berikut :
مَنْ اسْتَعْجَلَ شَيْئًا قَبْلَ
أَوَانِهِ عُوقِبَ بِحِرْمَانِهِ
Barang siapa
yang tergesa-gesa untuk mendapatkan sesuatu sebelum waktunya, maka dia akan
dihukum dengan keharamannya (tidak mendapatkannya).
C.
Kesimpulan
Dengan penjabaran diatas, maka sifat
tergesa-gesa itu tidak di sukai oleh Allah SWT, karena sifat tergesa-gesa itu
berasal dari setan dan jika kita selallu akrab dalam sifat tergesa-gesa maka
Allah akan menurunkan Azab kepada hambanya ynag selalu berbuat dengan
tergesa-gesa.
Contoh tergesa-gesa yang tercela
Berikut ini
adalah beberapa contoh perbuatan-perbuatan yang mengandung ketergesa-gesaan
yang disebutkan di beberapa hadits
1. Tergesa-Gesa
Dalam Berdoa Dengan Mengatakan Bahwa Allâh Belum Menerima Doanya, Sehingga Dia
Tidak Berdoa Lagi Kepada Allâh.
2. Tergesa-Gesa Ketika Iqâmah Sudah
Dikumandangkan Untuk Mendatangi Masjid
3. Tergesa-Gesa Untuk Menghabiskan Makanan
4. Cepat Dalam
Berbicara, Mengajar Dan Berceramah
5. Tergesa-Gesa
Dalam Menuntut Ilmu Dan Keinginan Melihat Atau Menunjukkan Hasilnya
6. Tergesa-Gesa
Dalam Memberikan Fatwa Atau Menjawab Pertanyaan
7. Tergesa-Gesa
Dalam Berdakwah
8. Tergesa Dalam
Takfîr (Mengkafirkan), Tafsîq (Memfasiqkan), Tabdi’ (Mem-bid’ah-kan), Tadhlîl
(Mengatakan Sesat) Dan Melaknat Orang Lain.
Sikap
tergesa-gesaan akan mendatangkan penyesalan di kemudian hari. Oleh karena itu,
Dzun Nun Tsauban bin Ibrahim pernah berkata, “Empat hal yang memiliki buah,
yaitu: tergesa-gesa, kagum pada diri sendiri, keras kepala dan tamak (rakus);
Buah dari tergesa-gesa adalah penyesalan; Buah dari kagum pada diri sendiri
adalah dibenci oleh orang lain; Buah dari keras kepala adalah kebingungan; Buah
dari dari ketamakan adalah kemiskinan.
Obat penyakit ini adalah sabar dan hilm (tenang
dan sabar). Orang yang belum bisa bersabar sudah sepantasnya melatih dirinya
untuk bisa bersabar. Siapa yang bersungguh-sungguh insya Allah dia akan
mendapatkan kesabaran yang diinginkannya.
Rasulluh
SAW bersabda :
إِنَّمَا الْعِلْمُ بِالتَّعَلُّمِ
وَإِنَّمَا الْحُلُمَ بِالتَّحَلُّمِ وَمَنْ يَتَحَرَّ الْخَيْرَ يُعْطِهِ وَمَنْ
يَتَوَقَّ الشَّرَّ يُوقَهُ
Sesungguhnya
ilmu didapatkan dengan belajar dan sesungguhnya hilm (kesabaran dan ketenangan)
didapatkan dengan melatihnya. Barangsiapa yang berusaha untuk mendapatkan
kebaikan, maka Allah akan memberikannya. Barangsiapa yang berusaha untuk
menghindari keburukan, niscaya akan terhindar darinya.
الحمد الله
Trimakasih hanya ini yang
bisa saya catat kurang dan lebihnya dalam tulisan atau pun kata-kata yang
kurang tepat saya minta maaf kepada
bapak dosen,dan temen-temen semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar