Senin, 12 Juni 2017

MENJAGA LISAN by FATTINISA



STUDI TAFSIR TARBAWI

Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Studi Tafsir Tarbawi
Dosen pengampu: Bapak Abdullah Maksum, Alh., S.Pd.I.






Disusun oleh:

Fattinisa 4C
2015010016


FAKULTAS ILMU TARBIYAH  DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN(UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2017





Kajian Al-Qur’an Tentang Menjaga Lisan (Perkataan)

1.      Ayat Utama

a.       Qs. Al-Isra’ Ayat 53 

وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ ٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ يَنزَغُ بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ كَانَ لِلۡإِنسَٰنِ عَدُوّٗا مُّبِينٗا ٥٣ 

53. Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

2.      Ayat yang Muhasabah

a.       Qs. Al-Mu’minun Ayat 1-3

ٱلَّذِينَ هُمۡ فِي صَلَاتِهِمۡ خَٰشِعُونَ ٢ قَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ١ وَٱلَّذِينَ هُمۡ عَنِ ٱللَّغۡوِ مُعۡرِضُونَ 
٣
1.      Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.
2.      (yaitu) orang-orang yang khusyu´ dalam sembahyangnya.
3.      Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.

b.      Qs. Al-Baqarah Ayat 263 

قَوۡلٞ مَّعۡرُوفٞ وَمَغۡفِرَةٌ خَيۡرٞ مِّن صَدَقَةٖ يَتۡبَعُهَآ أَذٗىۗ وَٱللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٞ ٢٦٣

263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.


c.       Qs. Fussilat Ayat 33

وَمَنۡ أَحۡسَنُ قَوۡلٗا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ ٣٣ 

33. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri? 


3.      Hadits Utama 

HR. Al-Bukhari dan Muslim

منْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الاࣤخِرِفَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْلِيَصْمُتْ

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata yang baik atau diam". (HR. Bukhari dan Muslim)


4.      Hadits yang Muhasabah 

1)      HR. Al-Bukhari

إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللّٰهِ لا يُلْقِي لَهَا بَالا يَرْفَعُ اللّٰهُ بِهَا دَرَخَاتٍ. وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللّٰهِ لا يُلْقِيْ لَهَابَالا يَهْوِي بِهَا فِيْ جَهَنَّمَ

“Sesungguhnya seorang hamba, benar-benar mengucapkan suatu perkataan yang diridhai oleh Allah, yang dia tidak menganggapnya penting, (maka) Allah mengangkatnya dengan perkataan tersebut beberapa drajat dan sesungguhnya seorang hamba, benar-benar mengucapkan suatu perkataan yang dibenci Allah, yang dia tidak memikirkannya terlebih dahulu, yang dengan perkataan tersebut dia terjerumus ke dalam jahannam. (HR. Al-Bukhari)



2)      HR. Al-Bukhari dan Muslim

قُلْتُ : يَارَبسُوْلَ اللّٰه أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ أَتفْضَلُ ؟ قَالَ : مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَا  نِهِ وَيَدِهِ

“Saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah muslim yang paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘seorang muslim, yang mana kaum muslimin selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

3)      HR. At-Turmudzi dan Ahmad

عَنْ عقبة بن عا مررضي اللّه عنهما قال : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ مَا النَّجَاةُ ؟ قَالَ : أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ وَابْكِ عَلَى خَطِيْئَتِكَ 

“Dari Uqbah bin Amir r.a berkata, aku pernah bertanya “Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu?”. Beliau menjawab, “Jagalah lisanmu atasmu, lapangkanlah rumahmu dan menangislah atas dosa-dosamu”. (HR. At-Turmudzi dan Ahmad)

4)      HR. Al-Bukhari
وعن سهل بن سعد قَالَ : قَالَ رسُولُ اللهِ صَلَّى اللّه عليه وسلم: مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنْ لَهُ الجَنَّةَ

Daripada Sahl bin Sa’ad dia berkata, Rasulullah S.A.W bersabda, “barangsiapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara kedua rahangnya dan apa yang ada diantara kedua kakinya maka aku menjamin untuknya Syurga”. (HR. Al-Bukhari)



Kesumpulan :
Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar menyeru hamba-hamba Allah yang beriman supaya berkata dalam berbicara dan berbincang dengan ucapan yang paling baik dan perkataan yang paling bagus. Jika mereka tidak melakukan hal ini syaithan akan menghasut di antara mereka, lalu mengantarkan ucapan (yang kurang baik) menjadi perbuatan, dan terjadilah kerusakan, permusuhan dan pertikaian. Sesungguhnya syaithan itu musuh bagi Adam dan keturunannya sejak dia menolak untuk sujud kepada Adam. Maka permusuhannya sangatlah nampak dan jelas. Oleh karena itu Rasulullah SAW melarang seseorang mengarahkan besi kepada saudaranya sesama muslim, sesungguhnya syaithan berkesempatan memberi hasutan pada tangannya, artinya bisa jadi akan melukai saudara muslim itu dengan dirinya sendiri.
Lisan merupakan salah satu Nikmat yang Allah berikan kepada kita sebagai manusia. Menjaga lisan dalam Islam sesungguh di wajibkan. Karena seseorang kadang menganggap sepele apa yang diucap dari lisannya. Tetapi ternyata hal itulah yang mendatangkan murka Allah. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim yang taat akan perintahnya. Hendaknya dapat menjaga lisan saat sedang berbicara atau yang di ucap. Jangan sampai menyakiti hati orang lain. Ketika kita telah mengetahui bahaya yang timbul akibat tidak menjaga lisan, dan kita pun telah mengetahui bagaimana manisnya buah menjaga lisan, sudah sepantasnya kita selalu berfikir sebelum kita mengucapkan suatu perkataan. Apakah kiranya perkataan tersebut akan mendatangkan keridhaan Allah SWT atau bahkan sebaliknya ia akan mendatangkan kemurkaan Allah.

Manfaat menjaga lisan :
1.       Akan menjadi orang yang memiliki kedudukan dalam agamanya.
2.      Mendapat jaminan dari Rasulullah SAW untuk masuk ke surga.
3.      Allah akan mengangkat derajat-Nya dan memberikan ridha-Nya kepadanya.
4.      Merupakan Sedekah.
Sedekah atau pemberian tak hanya harta, namun juga pada sebuah kebaikan yang muncul dan kita berikan pada orang lain di sekitar kita. Salah satunya adalah apa yang kita ucapkan. Rasulullah SAW pernah mengatakan, “Sampaikanlah walau satu ayat.”, dimana hal tersebut merupakan sebuah perintah kepada kita untuk selalu menyampaikan kebaikan walaupun itu hanya sedikit.
5.      Menjaga lisan akan mendatangkan keselamatan.
6.      Tanda seorang yang berakal dalah menjaga lisan.
7.      Diam dan menjaga lisan adalah laksana emas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar