STUDI
TAFSIR TARBAWI
Tugas ini disusun guna memenuhi
tugas mata kuliah Studi Tafsir Tarbawi
Dosen pengampu: Bapak Abdullah Maksum, Alh., S.Pd.I.
Disusun oleh:
Fattinisa 4C
2015010016
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN(UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2017
Kajian Al-Qur’an Tentang Menjaga Lisan (Perkataan)
1.
Ayat Utama
a.
Qs.
Al-Isra’ Ayat 53
وَقُل لِّعِبَادِي يَقُولُواْ ٱلَّتِي هِيَ
أَحۡسَنُۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ يَنزَغُ بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ كَانَ
لِلۡإِنسَٰنِ عَدُوّٗا مُّبِينٗا ٥٣
53. Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu
menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagi manusia.
2. Ayat yang Muhasabah
a. Qs. Al-Mu’minun Ayat 1-3
ٱلَّذِينَ هُمۡ فِي
صَلَاتِهِمۡ خَٰشِعُونَ ٢ قَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ١ وَٱلَّذِينَ هُمۡ عَنِ ٱللَّغۡوِ
مُعۡرِضُونَ
٣
1.
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.
2.
(yaitu)
orang-orang yang khusyu´ dalam sembahyangnya.
3.
Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan
dan perkataan) yang tiada berguna.
b.
Qs. Al-Baqarah Ayat 263
قَوۡلٞ
مَّعۡرُوفٞ وَمَغۡفِرَةٌ خَيۡرٞ مِّن صَدَقَةٖ يَتۡبَعُهَآ أَذٗىۗ وَٱللَّهُ
غَنِيٌّ حَلِيمٞ ٢٦٣
263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari
sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima).
Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
c. Qs. Fussilat Ayat 33
وَمَنۡ أَحۡسَنُ قَوۡلٗا
مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ
٣٣
33. Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
"Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?
3. Hadits Utama
HR.
Al-Bukhari dan Muslim
منْ
كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الاࣤخِرِفَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْلِيَصْمُتْ
"Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya ia berkata yang baik
atau diam". (HR. Bukhari dan Muslim)
4.
Hadits yang Muhasabah
1) HR. Al-Bukhari
إِنَّ
العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللّٰهِ لا يُلْقِي لَهَا
بَالا يَرْفَعُ اللّٰهُ بِهَا دَرَخَاتٍ. وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ
بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللّٰهِ لا يُلْقِيْ لَهَابَالا يَهْوِي بِهَا فِيْ
جَهَنَّمَ
“Sesungguhnya
seorang hamba, benar-benar mengucapkan suatu perkataan yang diridhai oleh
Allah, yang dia tidak menganggapnya penting, (maka) Allah mengangkatnya dengan
perkataan tersebut beberapa drajat dan sesungguhnya seorang hamba, benar-benar
mengucapkan suatu perkataan yang dibenci Allah, yang dia tidak memikirkannya
terlebih dahulu, yang dengan perkataan tersebut dia terjerumus ke dalam
jahannam. (HR. Al-Bukhari)
2) HR. Al-Bukhari dan Muslim
قُلْتُ
: يَارَبسُوْلَ اللّٰه أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ أَتفْضَلُ ؟ قَالَ : مَنْ سَلِمَ
الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَا نِهِ وَيَدِهِ
“Saya
bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah muslim yang paling utama?’ Rasulullah
menjawab, ‘seorang muslim, yang mana kaum muslimin selamat dari (bahaya) lisan
dan tangannya’.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3) HR. At-Turmudzi dan Ahmad
عَنْ
عقبة بن عا مررضي اللّه عنهما قال : قُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ مَا النَّجَاةُ
؟ قَالَ : أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ وَابْكِ عَلَى
خَطِيْئَتِكَ
“Dari Uqbah bin Amir r.a berkata, aku
pernah bertanya “Wahai Rasulullah, apakah keselamatan itu?”. Beliau menjawab,
“Jagalah lisanmu atasmu, lapangkanlah rumahmu dan menangislah atas
dosa-dosamu”. (HR. At-Turmudzi dan Ahmad)
4) HR. Al-Bukhari
وعن سهل بن سعد قَالَ : قَالَ رسُولُ اللهِ صَلَّى
اللّه عليه وسلم: مَنْ يَضْمَنْ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ
أَضْمَنْ لَهُ الجَنَّةَ
Daripada Sahl bin Sa’ad dia berkata, Rasulullah S.A.W
bersabda, “barangsiapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara kedua
rahangnya dan apa yang ada diantara kedua kakinya maka aku menjamin untuknya
Syurga”. (HR. Al-Bukhari)
Kesumpulan :
Allah SWT memerintahkan
kepada Nabi Muhammad SAW agar menyeru hamba-hamba Allah yang beriman supaya
berkata dalam berbicara dan berbincang dengan ucapan yang paling baik dan
perkataan yang paling bagus. Jika mereka tidak melakukan hal ini syaithan akan
menghasut di antara mereka, lalu mengantarkan ucapan (yang kurang baik) menjadi
perbuatan, dan terjadilah kerusakan, permusuhan dan pertikaian. Sesungguhnya
syaithan itu musuh bagi Adam dan keturunannya sejak dia menolak untuk sujud
kepada Adam. Maka permusuhannya sangatlah nampak dan jelas. Oleh karena itu
Rasulullah SAW melarang seseorang mengarahkan besi kepada saudaranya sesama
muslim, sesungguhnya syaithan berkesempatan memberi hasutan pada tangannya,
artinya bisa jadi akan melukai saudara muslim itu dengan dirinya sendiri.
Lisan merupakan salah satu Nikmat yang Allah berikan kepada kita
sebagai manusia. Menjaga lisan dalam Islam sesungguh di wajibkan. Karena
seseorang kadang menganggap sepele apa yang diucap dari lisannya. Tetapi ternyata
hal itulah yang mendatangkan murka Allah. Oleh karena itu, sebagai seorang
muslim yang taat akan perintahnya. Hendaknya dapat menjaga lisan saat sedang
berbicara atau yang di ucap. Jangan sampai menyakiti hati orang lain. Ketika kita telah mengetahui bahaya yang timbul akibat tidak menjaga lisan,
dan kita pun telah mengetahui bagaimana manisnya buah menjaga lisan, sudah
sepantasnya kita selalu berfikir sebelum kita mengucapkan suatu perkataan.
Apakah kiranya perkataan tersebut akan mendatangkan keridhaan Allah SWT atau
bahkan sebaliknya ia akan mendatangkan kemurkaan Allah.
Manfaat menjaga lisan :
1. Akan menjadi
orang yang memiliki kedudukan dalam agamanya.
2. Mendapat jaminan dari Rasulullah SAW untuk masuk ke
surga.
3. Allah akan mengangkat derajat-Nya dan memberikan
ridha-Nya kepadanya.
4. Merupakan Sedekah.
Sedekah atau pemberian tak hanya harta, namun juga
pada sebuah kebaikan yang muncul dan kita berikan pada orang lain di sekitar
kita. Salah satunya adalah apa yang kita ucapkan. Rasulullah SAW pernah
mengatakan, “Sampaikanlah walau satu ayat.”, dimana hal tersebut merupakan
sebuah perintah kepada kita untuk selalu menyampaikan kebaikan walaupun itu
hanya sedikit.
5. Menjaga lisan akan mendatangkan keselamatan.
6. Tanda seorang yang berakal dalah menjaga lisan.
7. Diam dan menjaga lisan adalah laksana emas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar