Senin, 12 Juni 2017

Cobaan dan Ujian by Fajriyatun Dzakiyah




TAFSIR TARBAWI (COBAAN ATAU UJIAN)

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi
Dosen pengampu: Bapak Abdullah Maksum, Alh.,S.Pdi




Disusun oleh:

FAJRIYATUN DZAKIYAH
PAI 4C
2015010194

FAKULTAS ILMU TARBIYAH  DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN(UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2017






UJIAN DAN COBAAN
A.    KAJIAN AYAT AL-QUR'AN TENTANG UJIAN DAN COBAAN

وَلَنَبْلُوَ نَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصِ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِرِ الصَّبِرِيْنَ. الَّذِ يْنَ إِذَا أَصَا بَتْهُمْ مُصِيْبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَاِنَّا إِلَيْهِ رَا جِعُوْنَ. أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتُ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةُ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ.
Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun".  Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang Sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS.Al-Baqarah:155-157)
            Allah SWT memberitahukan bahwa Dia pasti akan menimpakan cobaan kepad hamba-hambanya untuk melatih dan menguji mereka dengan maksud dan tujuan tertentu ada yang diuji karena hendak diangkat derajatnya, ada yang diuji teguran atas perbuatan yang melampaui batas, ada yang di uji dalam bentuk azab yang sangat besar dan lain sebagaianya . Seperti dalam firman lain :
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ حَتًى نَعْلَمَ الْمُجَا هِدِ يْنَ مِنْكُمْ وَالصَّا بِرِيْنَ وَنَبْلُوَا أَخْبَارَكُم

Dan Sesungguhnya kami benar-benar akan menguji kamu agar kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.(QS.Muhammad:31)
            Ujian dan cobaan yang Allah SWT berikan adakalanya berupa kesenangan maka harus senantiasa untuk bersyukur maupun kesengsaraan maka harus persiapkan diri dengan bersabar semisal rasa takut dan rasa lapar, seperti firman-Nya : an-nahl : 112
فَأَذَا قَهَا اللهُ لِبَاسَ الْجُوْعِ وَالْخَوْفِ
Karena itu, Allah merasakan kepad mereka pakaian kelaparan dan ketakutan. (QS.An-Nahl:112)
            Allah SWT menerangkan bahwa orang-orang yang sabar yang mendapatkan pahala yaitu orang yang mendapatkan musibah dan mereka mengucapkan "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" yang disebutkan dalam firman Allah SWT :
الَّذِ يْنَ إِذَا أَصَا بَتْهُمْ مُصِبَةٌ قَا لُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُونَ
 (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.(QS.Al-Baqarah:156)
            Disini para Ulama membagi sabar menjadi tiga macam yaitu, :
1.      Sabar untuk menjalankan perintah Allah SWT, karena perintah Allah yang terlalu  banyak maka diperlukan kesabaran yang cukup tinggi.
2.      Sabar dalam meninggalkan larangan Allah, hawa nafsu manusia mengatakan apa yang dilarang Allah itu selalu menyenangkan dan asyik bagi manusia semisal mabuk, zina, narkoba dan lain sebagainya, semua itu merupakan larangan dari Allah tetapi disukai oleh manusia
3.      Sabar dalam menerima musibah dari Allah, musibah suatu yang paling tidak menyenangkan dan harus dihadapi dengan hati yang tenang dan sikap yang sabar.
Jadi mereka dapat menghibur dirinya dengan mengucapkan kalimat tersebut(inna lillahi wa inna ilaihi roji'un) dikala mendapatkan musibah dan mereka yakin bahwa diri mereka milik Allah SWT dan mereka yakin kalau Allah akan memberikan cobaan serta ujian sesuai kemampuan hamba-hambaNya dan Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala di sisi-Nya seberat biji sawipun di akherat kelak.
            Amirul Muminin Umar Ibnu Khattab r.a pernah mengatakan bahwa sebaik-baiknya pahala yaitu yang disebutkan dalam firmanNya : mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhannya. (al-Baqarah : 157) kedua pahala tersebut adalah berkah dan rahmat yang sempurna.
B.     KAJIAN HADIST TENTANG UJIAN DAN COBAAN
sehubungan dengan pahala yang  disebutkan di atas berikut hadist-hadist pahala saat tertimpa musibah,

1.      HR. Ibnu Majah


عِظَمُ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَ إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَا هُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السُّخْطُ

            "Besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum maka dia akan menguji mereka. Oleh karena itu, barang siapa yang ridha(menerima cobaan tersebut) maka baginya keridhaan (Allah), dan barang siapa murka maka baginya kemurkaan (Allah)."(HR. Ibnu Majah)



2.      HR. Bukhari


مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَاهَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمَّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَا يَاهُ

"Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun keduka-citaan bahkan tertusuk duri sekalipun, niscaya Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya itu."(HR. Bukhari)

3.      HR. Ibnu Majah


عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدِ عَنْ أَبِيْهِ سَعْدِ بْنِ اَبِي وَقَّاصٍ قَا لَ قُلْتُ يَا رَسُوْ لَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً قَالَ اَلْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَا لْأَمْثَلُ يُبْتَلَى الْعَبْدُ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ فَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلَا ؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِيْنِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيْئَةٍ

"Dari Mush'ab bin Sa'd dari ayahnya Sa'd bin Abu Waqash dia berkata, saya bertanya, "Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling keras cobaannya?" beliau menjawab : "Para Nabi, kemudian kalangan selanjutnya (yang lebih utama) dan selanjutnya. Seorang hamba akan diuji sesuai kadar agamanya (keimanannya). Jika keimanannya kuat maka cobaannya pun akan semakin berat. Jika keimanannya lemah maka ia akan diuji sesuai dengan kadar imannya. Tidaklah cobaan ini akan diangkat dari seorang hamba hingga Allah membiarkan mereka berjalan di muka bumi dengan tanpa dosa,"(HR. Ibnu Majah)

4.      HR. Muslim


مَا مِنْ مُسْلِمِ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضِ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَا تِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا

"Tidak ada seorang muslim yang tertimpa cobaan berupa sakit maupun selainnya, melainkan dihapuskan oleh Allah Ta'ala dosa-dosanya, seperti sebatang pohon yang menggugurkan daunnya."(HR. Muslim)

5.      HR. Bukhari

تَعَوَّذ ُوْابِا للَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَ رَكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَا تَةِ الْأَعْدَاءِ


"Mintalah perlindungan kepada Allah dari cobaan yang menyulitkan, kesengsaraan yang menderitakan, takdir yang buruk dan cacian musuh."(HR.Bukhari)

Kesimpulan :
            Menurut fatsir Jalalayn: (dan sungguh kami akan memberimu cobaaan berupa sedikit ketakutan)terhadap musuh,(kelaparan)paceklik, (kekurangan harta) disebabkan datangnya malapetaka, (dan jiwa) disebabkan pembunuhan, kematian dan penyakit, serta (buah-buahan)karena bahaya kekeringan, artinya kami akan menguji kamu, apakah kamu sabar atau tidak. Dan sampaikan berita gembira kepada oramg-orang yang sabar bahwa mereka akan menerima ganjaran kesabaran berupa syurga.
Jadi,  Allah SWT akan memberikan cobaan dan ujian kepada hamba-hambaNYa sesuai kemampuan mereka, dan Allah tidak hanya memberi cobaan dikala sengsara tetapi bisa juga dikala kesenangan, Allah hanya ingin menguji seberapa sabar kamu menerima musibah yang Allah berikan, dan sampai mana kamu ingat Allah dikala cobaan dalam kesenangan yang Allah berikan, dan bagi mereka yang tetap bersabar serta selalu mengingat dan percaya kepad Allah dan selalu mengucapkan kalimat istirja' (inna lillahi wa inna ilaihi rajiun)setiap tertimpa musibah, Allah akan memberikan balasan berupa hidayah (petunjuk) dan dijanjikan surga baginya karena Allah selalu bersama orang-orang yang sabar. Karena ujian dan cobaan tidak bisa dihindari dan harus di hadapi maka hal yang harus di perhatikan yaitu ada dua hal yang pertama menerima dalam kondisi beriman disini seseorang yang bisa menerima cobaan dengan sabar dan lapang maka sudah pasti dia lolos dan bisa melewati cobaan tersebut karena Allah tidak akan memberikan cobaan dan ujian di batas kemampuan hambaNya, dan yang kedua yaitu menerima dalam kondisi tidak beriman maksudnya dalam menerima cobaan dan ujian dia malah menggunakan cara yang salah dan tidak mau berserah diri kepada Allah dan tidak bersabar.

Ujian dan cobaan tidak hanya dalam bentuk kesengsaraan seperti kemeiskinan, sakit dan lain-lain tetapi bisa juga dalam hal kesenangan seperi harta yang melimpah dalam hal ini juga cobaan dan ujian karena apakan seorang hamba bisa menjalani dan menggunakan harta itu untuk kebaikan dan di jalan yang benar dan digunakan dalam hal-hal yang benar seperti mengeluarkan zakat, dan membayar kewajiaban lain.
Jika kita dapat bersabar dalam menghadapi cobaan dan ujian yang Allah berikan maka, ada beberapa nilai posifit yang bisa diambil yaitu :
1.      Dapat terhindar dari bencana dan malapetakayang disebabkan oleh hawa nafsu dan amarah.
2.      Dapat mengambil pelajaran dari setiap peristiwa yang terjadi.
3.      Dapat melatih diri mengendalikan hawa nafsu
4.      Disayang Allah, orang tua, guru dan teman sebaya karena kita bisa sabar dalam mengadapi cobaan dan ujian yang Allah berikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar